humaninterest

Teman Lama

1. "Persahabatan bukanlah tentang dengan siapa kamu akan menghabiskan sebagian besar waktumu, tetapi tentang dengan siapa kamu bersenang-senang."

By Photo (@Ryanssyah)
Kisah Si mawar, karya dari (Wardah)

"Kan ku kejar mimpi... Kan ku terbang tinggi... Tak ada kata tidak ku pasti bisa....".

"Berisik!".

Di tengah asyiknya Mawar bernyanyi lagu Kejar Mimpi, Maudy Ayunda, tiba-tiba Duri menyeletuk ketus. Mawar melepas earphone-nya, dan membenarkan posisi duduknya, beralih memperhatikan suara Duri.

"Haha, kenapa sih, masih ngambek?", Ledek Mawar sambil me-nari-kan jemarinya di keyboard laptopnya, duduk di bangku kaca rias, sibuk membuat karya tulis yang sudah lama ia pendam sejak dulu.

"Palingan pertama-tama doang semangat, gak lama lagi bakal nge-down.", Latah Duri melipat tangannya sambil duduk di atas meja rias.
Mawar tersenyum, hah betapa lucunya melihat Duri yang mengoceh saat kalah argumen. Sedang Duri jengkel dengan Mawar yang belakangan ini semakin keras kepala.

Dulu, disaat Mawar menjadikan Duri sebagai teman Imajinasinya, mereka sangatlah akrab. Segala teka-teki yang belum bisa Mawar pecahkan, Duri-lah yang menjadi tempatnya berdiskusi. Orang lain tidak tahu, cukup Mawar yang merasakan, dan itu mengasyikkan.

Tetapi seketika berubah saat merasakan virus merah jambu, ya, perasaan cinta, yang akhirnya membuat mereka memiliki filsafat cinta yang berbeda. Hal itu tidak terjadi secara instan, berbagai macam kejadianlah yang menciptakan perbedaan. Cukup rumit memang, berkali-kali perang argumen yang membuat mereka seperti 2 kutub magnet yang saling berlawanan. 

"Kamu harusnya dukung aku, bukan bikin ngedown, gimana sih?", Celetuk Mawar menimpali.

"Kamu tuh udah ngelakuin kesalahan kedua kalinya, aku khawatir kamu terpuruk lagi.", Ungkap Duri dengan perasaan kesal. Merasa tidak yakin Mawar tetap baik-baik saja. 

"Engga Duri, aku jamin gk bakal nge-down lagi, pegang omonganku.". Mawar berusaha meyakinkan. Sedang Duri membuang muka, tidak langsung percaya.

"Kau tahu, apa yang membuatku terpuruk?".
Pertanyaan Mawar membuat Duri penasaran.

"Apa?".

"Karna perasaan bersalah, kau tanpa sadar menyakitiku, seharusnya kamu menjadi tamengku, bukan senjata makan tuan.".

"Senjata makan tuan? Hei, sadar, bukankah kamu sendiri yang buat masalah. Sudah jelas kok gak ada masalah, hanya karna ragu kamu pilih putus hubungan. Harusnya kamu lebih sabar, itu saranku, tapi kamu terlalu terburu-buru dengan prinsipmu yang aku sendiri gak setuju.", Duri tidak terima.

"Memang prinsipmu apa, Duri?".

"Mau selama apapun, mau ada orang baru yang datang, kalau memang dia yang membuat kita lebih baik, sefrekuensi, dan saling mengerti, aku siap sepenuh hati menunggu dia, dan kita bisa berusaha bersama sampai waktu menyatukan kita, itu prinsipku.", Jelas Duri yang membuat Mawar tersentuh. Setia dia pertahankan.

"Memangnya salah, aku punya prinsip ini?", Tanya Duri, dengan nada suaranya yang khas.

"Engga salah, sama sekali gak salah, semua orang punya filosofi cinta tersendiri, dan kita gak boleh menyalahkan satu sama lain. Semua orang berhak mempunyai jalannya sendiri, mempertahankan cinta dengan caranya masing-masing. Tetapi, karna kamu adalah bagian aku, dan aku yang berwenang menguasai tindakan, aku ingin kita jadi satu padukan filosofi kita.".

Seketika Duri terdiam, seakan ada cahaya yang menyinari pikirannya, meski egonya lebih besar. Sedang Mawar berusaha mengerti keadaan Duri, karna ia yakin Duri punya niat baik, hanya caranya yang terkesan menyebalkan baginya.

"Apa rencanamu?", Pertanyaan Duri membuka teka teki baru, lembar baru dibentang dan diskusi pun dimulai.




lokasi, Menara BCA Thamrin


Lokasi, Jakarta, Cengkareng




Lokasi, Jakarta, Cengkareng







         Lokasi, Pasar Baru Raya, jakpus



Komentar